Semarang Bank Jateng Terjungkal di Kandang
Buruknya receive dan serangan yang tidak berkembang membuat pemuncak klasemen sementara ini menjadi bulan-bulanan Jakarta Pertamina yang kali ini memang tampil luar biasa meski tanpa pelatih Mashudi.
“Kami terlalu percaya diri karena sudah pasti lolos ke Final Four, hingga bermain kurang fight kali ini.” ucap Rohadi Mulyo, pelatih Semarang Bank Jateng. Selain faktor non teknis tersebut, lebih lanjut pelatih yang selalu menggunakan nyentrik dengan ikat kepala ini mengakui jika permainan anak asuhnya kali ini sangat jauh dari harapan “Receive kami buruk, sehingga sulit bagi anak-anak untuk mengembangkan serangan.”
Dari kubu Jakarta Pertamina yang diwakili oleh manager Nono Kasmanu mengungkapkan bahwa tidak ada yang berubah dari tim Jakarta Pertamina baik skema maupun strategi “Kami berusaha bermain lepas dan semaksimal mungkin serta mengurangi human error dan hasilnya ternyata kami mampu menang dari Bank Jateng. Kemenangan ini sekaligus pembuktian bahwa tanpa pelatih anak-anak mampu untuk menang.”
Saat kembali disinggung mengenai nasib Mashudi, Nono kembali berkomentar “Beliau masih terikat kontrak dengan kami hingga Mei nanti dan saya juga belum menerima Surat Pengunduran Dirinya.”
Kemenangan Jakarta Pertamina atas Bank Jateng membuat Eko Permana dkk kini merangsek ke peringkat empat klasemen sementara dengan poin 20, menggeser Jakarta Sananta. Kedua tim kini sama-sama memperebutkan satu tiket tersisa di empat besar untuk menyusul Jakarta BNI 46, Palembang Bank Sumsel Babel dan Semarang Bank Jateng yang terlebih dulu memastikan diri lolos ke Final Four yang akan digelar di Malang dan Bandung.