Jumat, 11 Mei 2012

Jakarta Pertamina Kalah dalam Duel Tegangan Tinggi
 
 Pertandingan Jakarta Pertamina dengan Palembang Bank Sumsel, di Bandung,
BANDUNG - Pemuncak tim putra dalam BSI Proliga, Jakarta Pertamina, harus menelan kekalahan pahit saat melawan Palembang Bank Sumsel Babel dalam laga perdana putaran dua di Bandung, Jumat (11/5/2012). Sempat unggul dua set, keadaan tersebut lalu dibalikkan oleh lawan.
Awalnya, Jakarta Pertamina unggul dua set dengan kedudukan 25-22, 25-22. Namun mereka gagal menutup set ke tiga dengan kemenangan, karena lawan berhasil mencuri set tersebut 19-25. Set ke empat kembali mereka kalah dengan 21-25.
Akhirnya, dua tim dipaksa bermain rubber set. Dalam perebutan angka yang berlangsung ketat, Palembang Bank Sumsel keluar sebagai juara dengan 15-13.
Kapten Tim Jakarta Pertamina, Didi Irwadi, mengungkapkan bahwa mereka tidak siap dengan perubahan strategi yang dilancarkan lawan pada set ke tiga.
Partai Hidup Mati Tim Bertabur Bintang
Palembang BSSB vs Jakarta Pertamina Jum'at sore ini
INFO OLAHRAGA - Menyandang predikat juara bertahan dan bertekad mempertahankan gelar juara Proliga di tahun 2012, Tim Palembang Bank Sumsel Babel (BSSB) telah melakukan persiapan paling lengkap dan cepat.
Di saat sebagian kontestan lain masih mencari-cari pemain untuk dikontrak, Palembang BSSB telah mengikat pemain-pemain lokal papan atas berlabel timnas seperti Ayip, Affan, Andri, Bryan, Ma’ruf Herlambang dan Fajar, Erwin rusni, Adi Sucipto, Indra/L, dilengkapi pemain Asing yang menjadi andalan tahun lalu Igor Brazz dengan peracik strategi Nandi Nata.
Perjalanan di putaran pertama babak penyisihan berjalan mulus. Dengan mudah tim ini melaju sebagai tim tak terkalahkan dan meraih predikat Juara Putaran I di seri 5 Jogja. Pengamat pun sangat meyakini bahwa tahun ini akan menjadi milik Palembang BSSB dengan tanpa perlawanan berarti dari Tim lain. Namun justru setelah itu mereka menuai 4 kekalahan beruntun yang berujung diberhentikannya Sang Arsitek Tim, Nandi Nata.

Sebagai pengganti, Masyhudi yang terikat kontrak dengan Jakarta Pertamina dijajaki untuk direkrut.  Namun sayangnya usaha ini tidak berjalan mulus dan justru menjadi ganjalan. Jakarta Pertamina menganggap Masyudi masih pelatih mereka dan terikat kontrak sampai Mei 2012. Panpel Proliga tidak mau melegalkan Masyhudi sebagai pelatih di dua tempat. Alhasil, Masyhudi hanya bisa mendampingi BSSB dari bangku penonton saat tim BSSB berlaga. Hal ini tampaknya belum memberikan hasil berarti bagi BSSB.

Jum’at sore ini, kedua tim ini akan berseteru dalam partai krusial dan sangat menentukan nasib kedua tim. Bagi Palembang BSSB, kalah dalam pertandingan ini akan membuat peluangnya ke Grandfinal sangat berat atau malah tertutup. Kekalahan 0-3 atau 0-1, nilai BSSB akan tertahan di angka 3 dan Pertamina menjadi 11. Pertamina akan lolos ke GF lebih awal.

Jika pertandingan lain antara BNI46 vs Semarang Bank Jateng (SBJ) malam ini dimenangkan oleh BNI, BNI akan memperoleh nilai minimal 6 (jika menang 3-2) atau 7 jika menang 3-0/3-1. Jika pun hasilnya dimenangkan SBJ, SBJ akan memperoleh nilai 5 atau 6 tergantung skor set kemenangan dan SBJ akan menjadi pesaing berat bagi Palembang BSSB.

Singkat kata, Palembang BSSB tidak punya pilihan lain selain menang dalam pertandingan perdana mereka di Ctra Arena Bandung melawan Jakarta Pertamina. Tentu saja ini bukan langkah mudah dan menjadi ujian berat bagi segenap pemain dan jajaran pelatih dan official yang terlibat. Pasalnya, sejak merekrut open spiker asing teranyarnya, Ryan Jay Owens, Jakarta Pertamina menjelma menjadi tim yang solid dan belum terkalahkan. Perlahan tapi pasti, Pertamina yang tadinya tidak diperhitungkan lolos ke empat besar menjelma menjadi kekuatan super yang sulit dikalahkan.

Lolos ke babak final four setelah menyingkirkan pesaingnya Jakarta Sananta, Jakarta Pertamina terus mengukir kemenangan. Di putaran I Malang ketiga lawan dibabat habis dan hanya BNI yang mampu mencuri 2 set sebelum akhirnya dikalahkan 2-3.

Mampukah Palembang BSSB sore hari ini membalikkan keadaan dan memberikan pelajaran kepada Jakarta Pertamina? Perseteruan kedua Tim ini dalam “perebutan” pelatih Masyhudi tentu menjadi motivasi tersendiri yang akan membuat aroma pertandingan ini menjadi lebih berat membebani. Dalam dua kali pertemuan terakhir mereka di Indramayu (babak regular) dan Di Malang, BSSB kalah 0-3.
Akankah kekalahan ini menjadi motivasi kuat bagi Ayip, Affan, Andri, Igor untuk tampil trengginas dan memenangkan pertandingan? Pastinya mereka harus menang, dan atau mengubur mimpi lolos ke grandfinal jika kalah. Konsistensi penampilan Igor Brazz dan punggawa bintang lokal sangat ditunggu wong kito untuk menyibak peluang ke grandfinal dan mempertahankan gelar.

Akan mudahkah pertandingan ini bagi Pertamina karena dua pertemuan sebelumnya telah mereka menangkan? Tentu saja tidak! Pertandingan akan sama sulitnya dengan partai sebelumnya. Meski selalu menang sejak ada Ryan Jay Owen, permainan mereka sudah mulai terbaca oleh BNI46 yang di Malang sempat unggul 2-0 terlebih dahulu.

Sekilas mengingat babak empat besar tahun lalu, di putaran I Malang, Surabaya Samator berada di peringkat pertama dengan dua kemenangan, sedangkan Jakarta Sananta hanya meraih satu kemenangan berada di peringkat keempat. Namun di putaran II Jakarta Sananta menjadi tim tak terkalahkan dan menjadi tim super yang menggilas lawan-lawannya tanpa ampun. Jakarta Sananta lolos ke Grandfinal dan jika saja tidak ada tragedi Koko Prasetyo cidera di grandfinal mereka sangat diunggulkan jadi juara.

Apakah Jakarta Pertamina akan mengikuti jejak Surabaya Samator tahun lalu, di peringkat 1 tapi kemudian tidak lolos ke GF? Apakah BSSB bisa mengikuti jejak mereka sendiri tahun lalu yang kemudian juara? Sebuah pertanyaan yang tidak bisa dijawab selain dengan pembuktian di lapangan. GOR CTRA Arena Bandung akan menjadi saksi siapakah di antara kedua tim ini yang akan menjadi pemenang. Dan marilah kita ikut menjadi saksi pertandingan seru antara kedua tim  ini