Partai Hidup Mati Tim Bertabur Bintang
Palembang BSSB vs Jakarta Pertamina Jum'at sore ini
INFO OLAHRAGA - Menyandang
predikat juara bertahan dan bertekad mempertahankan gelar juara Proliga
di tahun 2012, Tim Palembang Bank Sumsel Babel (BSSB) telah melakukan
persiapan paling lengkap dan cepat.
Di saat sebagian kontestan lain masih mencari-cari
pemain untuk dikontrak, Palembang BSSB telah mengikat pemain-pemain
lokal papan atas berlabel timnas seperti Ayip, Affan, Andri, Bryan,
Ma’ruf Herlambang dan Fajar, Erwin rusni, Adi Sucipto, Indra/L,
dilengkapi pemain Asing yang menjadi andalan tahun lalu Igor Brazz
dengan peracik strategi Nandi Nata.
Perjalanan
di putaran pertama babak penyisihan berjalan mulus. Dengan mudah tim
ini melaju sebagai tim tak terkalahkan dan meraih predikat Juara Putaran
I di seri 5 Jogja. Pengamat pun sangat meyakini bahwa tahun ini akan
menjadi milik Palembang BSSB dengan tanpa perlawanan berarti dari Tim
lain. Namun justru setelah itu mereka menuai 4 kekalahan beruntun yang
berujung diberhentikannya Sang Arsitek Tim, Nandi Nata.
Sebagai
pengganti, Masyhudi yang terikat kontrak dengan Jakarta Pertamina
dijajaki untuk direkrut. Namun sayangnya usaha ini tidak berjalan mulus
dan justru menjadi ganjalan. Jakarta Pertamina menganggap Masyudi masih
pelatih mereka dan terikat kontrak sampai Mei 2012. Panpel Proliga
tidak mau melegalkan Masyhudi sebagai pelatih di dua tempat. Alhasil,
Masyhudi hanya bisa mendampingi BSSB dari bangku penonton saat tim BSSB
berlaga. Hal ini tampaknya belum memberikan hasil berarti bagi BSSB.
Jum’at
sore ini, kedua tim ini akan berseteru dalam partai krusial dan sangat
menentukan nasib kedua tim. Bagi Palembang BSSB, kalah dalam
pertandingan ini akan membuat peluangnya ke Grandfinal sangat berat atau
malah tertutup. Kekalahan 0-3 atau 0-1, nilai BSSB akan tertahan di
angka 3 dan Pertamina menjadi 11. Pertamina akan lolos ke GF lebih awal.
Jika pertandingan lain antara BNI46 vs
Semarang Bank Jateng (SBJ) malam ini dimenangkan oleh BNI, BNI akan
memperoleh nilai minimal 6 (jika menang 3-2) atau 7 jika menang 3-0/3-1.
Jika pun hasilnya dimenangkan SBJ, SBJ akan memperoleh nilai 5 atau 6
tergantung skor set kemenangan dan SBJ akan menjadi pesaing berat bagi
Palembang BSSB.
Singkat kata, Palembang
BSSB tidak punya pilihan lain selain menang dalam pertandingan perdana
mereka di Ctra Arena Bandung melawan Jakarta Pertamina. Tentu saja ini
bukan langkah mudah dan menjadi ujian berat bagi segenap pemain dan
jajaran pelatih dan official yang terlibat. Pasalnya, sejak merekrut
open spiker asing teranyarnya, Ryan Jay Owens, Jakarta Pertamina
menjelma menjadi tim yang solid dan belum terkalahkan. Perlahan tapi
pasti, Pertamina yang tadinya tidak diperhitungkan lolos ke empat besar
menjelma menjadi kekuatan super yang sulit dikalahkan.
Lolos
ke babak final four setelah menyingkirkan pesaingnya Jakarta Sananta,
Jakarta Pertamina terus mengukir kemenangan. Di putaran I Malang ketiga
lawan dibabat habis dan hanya BNI yang mampu mencuri 2 set sebelum
akhirnya dikalahkan 2-3.
Mampukah
Palembang BSSB sore hari ini membalikkan keadaan dan memberikan
pelajaran kepada Jakarta Pertamina? Perseteruan kedua Tim ini dalam
“perebutan” pelatih Masyhudi tentu menjadi motivasi tersendiri yang akan
membuat aroma pertandingan ini menjadi lebih berat membebani. Dalam dua
kali pertemuan terakhir mereka di Indramayu (babak regular) dan Di
Malang, BSSB kalah 0-3.
Akankah
kekalahan ini menjadi motivasi kuat bagi Ayip, Affan, Andri, Igor untuk
tampil trengginas dan memenangkan pertandingan? Pastinya mereka harus
menang, dan atau mengubur mimpi lolos ke grandfinal jika kalah.
Konsistensi penampilan Igor Brazz dan punggawa bintang lokal sangat
ditunggu wong kito untuk menyibak peluang ke grandfinal dan
mempertahankan gelar.
Akan mudahkah
pertandingan ini bagi Pertamina karena dua pertemuan sebelumnya telah
mereka menangkan? Tentu saja tidak! Pertandingan akan sama sulitnya
dengan partai sebelumnya. Meski selalu menang sejak ada Ryan Jay Owen,
permainan mereka sudah mulai terbaca oleh BNI46 yang di Malang sempat
unggul 2-0 terlebih dahulu.
Sekilas
mengingat babak empat besar tahun lalu, di putaran I Malang, Surabaya
Samator berada di peringkat pertama dengan dua kemenangan, sedangkan
Jakarta Sananta hanya meraih satu kemenangan berada di peringkat
keempat. Namun di putaran II Jakarta Sananta menjadi tim tak terkalahkan
dan menjadi tim super yang menggilas lawan-lawannya tanpa ampun.
Jakarta Sananta lolos ke Grandfinal dan jika saja tidak ada tragedi Koko
Prasetyo cidera di grandfinal mereka sangat diunggulkan jadi juara.
Apakah
Jakarta Pertamina akan mengikuti jejak Surabaya Samator tahun lalu, di
peringkat 1 tapi kemudian tidak lolos ke GF? Apakah BSSB bisa mengikuti
jejak mereka sendiri tahun lalu yang kemudian juara? Sebuah pertanyaan
yang tidak bisa dijawab selain dengan pembuktian di lapangan. GOR CTRA
Arena Bandung akan menjadi saksi siapakah di antara kedua tim ini yang
akan menjadi pemenang. Dan marilah kita ikut menjadi saksi pertandingan
seru antara kedua tim ini