Emas dari Tim Oplosan
Andy/Koko, pasangan yang paling senior dan kuat, sengaja tidak dipasangkan di seri turnamen voli pantai Asia Pasifik Piala Gubernur Sumatera Selatan II di Jakabaring Sport City, Palembang, Sumsel, pada 19-22 April 2012.
Bidang Voli Pantai Pengurus Besar Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PB PBVSI) ”mengoplos” atlet senior dan yunior dalam satu tim. Tim oplosan itu menjalani uji coba di Palembang untuk memacu prestasi sekaligus regenerasi.
Hasilnya, Koko dipasangkan dengan Candra, Andy dengan Bastomi, dan Dian Putra Santosa dengan Fahriansyah. Pasangan oplosan itu berbeda dengan pasangan yang biasa.
Pada SEA Games XXVI/2011 di Palembang, pasangan Andy/ Koko meraih emas setelah di final mengalahkan pasangan Dian/Candra. Pasangan baru itu, kecuali Dian/Fahriansyah, belum teruji di lapangan. Terakhir, Andy/Candra meraih peringkat kelima pada seri turnamen voli pantai Asia Pasifik Terbuka di Nakhon Si Thammarat, Thailand, pada April 2012. Adapun Dian/Fahriansyah berhasil menduduki peringkat keenam pada turnamen yang sama.
Bongkar pasangan juga terjadi di kelompok putri dengan ”mengoplos” pemain senior dan yunior. Pada turnamen di Palembang, Ditha Juliana berpasangan dengan Putu Dini Jasita Utami, Ayu Cahyaning Siam dengan Fitri Wijayanti, dan Dwi Susilowati dengan Rinawati. Pasangan Ditha/Putu pernah tampil bersama di seri turnamen voli pantai Asia Pasifik Terbuka di Nakhon Si Thammarat dan meraih peringkat kelima.
Sebelumnya, di SEA Games 2011, Ayu, yang merupakan atlet senior, berpasangan dengan Ditha. Pasangan Ayu/Ditha yang baru dibentuk menjelang SEA Games tersebut meraih medali perak. Mereka takluk dari Kamoltip Kulna/Varapatsorn Radarong (Thailand).
Perlu dipoles
Hasil akhir yang diraih tim oplosan putra dan putri pada turnamen Asia Pasifik di Palembang belum memuaskan. Masalah kekompakan masih menjadi kendala.
Koko/Candra kalah di final oleh Sam O’Dea/Ben O’Dea (Selandia Baru) yang sudah pernah mereka kalahkan pada babak penyisihan pul. Dian/Fahriansyah kalah dari Koko/Candra pada babak perempat final, sedangkan Andy/Bastomi bertekuk lutut pada babak perempat final oleh Parviz Farrokhi/Agh Mohamad Salagh (Iran).
Di kelompok putri, Dhita/Putu kalah dari Maria Artacho Del Solar/Nicole Laird (Australia) pada babak perempat final. Ayu/Fitri juga kalah di perempat final oleh Usa Tenpaksee/Jarunee Sanok (Thailand). Pada pertandingan di babak 16 besar, Dwi Susilowati/Rinawati kalah telak dari Dhita/Putu.
”Ini turnamen pertama saya berpasangan dengan Candra. Sementara lawan sudah bertahun-tahun sebagai satu tim,” kata Koko.
Kekalahan Koko/Candra di final menunjukkan penampilan mereka belum konsisten, padahal mereka lebih diunggulkan daripada pasangan Selandia Baru.
Menurut Koko, penampilan atlet putra yunior sangat bagus tetapi perlu menambah jam terbang sekitar 1-2 tahun lagi. ”Mereka harus sering ikut turnamen di luar negeri, bukan cuma tingkat Asia, melainkan tingkat dunia. Pengalaman bertanding di tingkat dunia tidak bisa dikalahkan oleh pengalaman bertanding di tingkat Asia,” katanya.
Persiapan ABG
Ketua Bidang Voli Pantai PB PBVSI Slamet Mulyanto mengatakan, melihat hasil turnamen di Palembang, pasangan Koko/ Candra dan Dian/Fahriansyah tetap dipertahankan untuk Asian Beach Games (ABG) III di Haiyang, China, pada Juni 2012. Namun, di kelompok putri, pasangan akan dikembalikan seperti di SEA Games 2011, yaitu Ditha/Ayu dan Fitri/Putu, karena pasangan oplosan di kelompok putri belum maksimal.
”Hasil turnamen di Palembang menjadi evaluasi tim Asian Beach Games. Masih ada waktu 1,5 bulan untuk mematangkan tim voli pantai Asian Beach Games. Koko/Candra akan berangkat ke Kazakhstan untuk mengikuti invitasi voli pantai Mei 2012 sebagai persiapan Asian Beach Games,” ujar Slamet.
Tim voli pantai putri untuk ABG III tidak mengikuti turnamen di luar negeri sebagai persiapan. Ayu Cahyaning Siam mengungkapkan, ia harus memanfaatkan waktu 1,5 bulan secara maksimal tanpa bertanding melawan tim asing. ”Saya agak kecewa karena tidak ada turnamen di luar negeri untuk tim putri. Kalau latihan di dalam negeri, lawannya kan teman sendiri yang sudah hafal gaya permainannya,” kata Ayu.
Perihal pergantian pasangan, Ayu mengaku lebih sreg berpasangan dengan Ditha. ”Penguasaan lapangan Ditha lebih bagus. Servisnya juga lebih bagus,” kata Ayu. Namun, Ayu dan Ditha harus membiasakan diri sebagai satu tim voli pantai karena sejak SEA Games November 2011 mereka tidak pernah latihan bersama.
Pelatih tim voli pantai putri, Agus Salim, mengatakan, tim putri sudah tampil maksimal dalam turnamen di Palembang. Kekalahan tim putri lebih karena kurang jam terbang. Mental pemain mudah goyang ketika lawan mulai menekan. Selain itu, tim putri perlu berlatih improvisasi di lapangan supaya penampilannya tidak monoton.
Waktu tinggal 1,5 bulan untuk mempersiapkan tim voli pantai di ABG III. Cabang voli pantai adalah cabang yang digadang-gadang meraih medali emas di ABG III. Keampuhan tim oplosan akan segera diuji.
(Wisnu Aji Dewabrata) Ini turnamen pertama saya berpasangan dengan Candra. Koko Prasetyo Darkuncoro